Friday, November 14, 2008

Film Disturbia


Kale (Shia LaBeouf), remaja manja yang terbiasa dengan kehidupan sempurna dengan statusnya sebagai anak tunggal harus menghadapi penemuan besarnya pasca kematian sang Ayah. Ia harus meninggalkan fasilitas yang dimilikinya karena berhadapan dengan polisi disebabkan pememukulan terhadap seorang guru di sekolah yang dianggapnya telah menyindir kematian sang Ayah yang diakibatkan kecelakaan mobil. Peristiwa ini menyebabkan gelang dengan sensor GPS mengikat pergelangan yang bisa saja memanggil polisi jika ia melewati batas 100 meter dari rumahnya.
sejak menjadi tahanan rumah, Kale hanya bisa tenang dan menikmati fasilitasnya hingga fasilitas itu dicabut Julie (Carrie Anne Moss), ibu Kale, yang menganggap semua fasilitas itu hanya menyebabkan Kale manjadi malas dan tidak karuan. Dengan demikian, kebiasaan main game, browsing internet dan nonton TV terpaksa ia tinggalkan. Hari-hari Kale menjadi penuh kekosongan.

Beranjak dari kekosongan, Kale menemukan cara baru untuk menghibur penderitaannya. Ia mulai berlagak seperti detektif yang memantau seluruh rutinitas tetangganya dari jendela kamar. Apalagi setelah kedatangan Ashley (Sarah Roemer), dara cantik yang kini menjadi tetangganya. Kegiatan ini makin sering dilakukan Kale.
Ashley memang menjadi objek pengamatan Kale, namun beranjaknya waktu, ia mulai menemukan objek lain. Tuner (David Morse). Bagi Kale, kehidupan Tuner menyimpan banyak misteri. Pemuda itu hidup seorang diri dan menyimpan banyak tanda tanya yang ingin ia bongkar. Akhirnya Kale membentuk sebuah tim penyelidikan yang melibatkan seorang sahabatnya dan juga Ashley.
Kale membaca pemberitaan surat kabar yang menceritakan kasus pembunuhan berantai dan hilangnya seorang gadis di kota kecil itu. Kecurigaan Kale pun semakin menjadi-jadi. Penyelidikan yang dilakukan Kale cs semakin gencar. Namun gelang GPs-nya selalu menjadi masalah.
Suatu malam, Kale dan Ashley menemukan mobil Tuner penyok. Gambaran ini persis sama dengan pemberitaan di surat kabar. Kecurigaannya memuncak. Apalagi malam itu mereka ,melihat Tuner dan seorang gadis masuk ke rumah sebelah dan ternyata mereka menyaksikan kejadian luar biasa.
Kale mulai yakin dengan kecurigaannya. Dengan kamera, komputer dan handphone, ia berusaha merekam gerak-gerik Tuner. Aksi ketiga remaja ini semakin ekstrim. Namun semua ini tidak berjalan lama. Tuner menyadari kalau ia sedang diperhatikan. Dapatkah misteri ini mereka ungkap?
Disturbia bukanlah film horor remaja yang hanya mengutamakan ketakutan dan ketegangan. Dengan latar sepinya jalanan pinggiran kota, DreamWorks Pictures berusaha membuat film ini terlihat menarik dan menghibur. Namun ide cerita film ini bukanlah ide baru. Terinspirasi dari kisah klasik Alfred Hitccock, Rear Window pada 1954, Disturbia akhirnya dapat menampilkan suasana baru dan berbeda dengan apa yang disuguhkan Rear Window.
Film ini tidak memberikan adegan-adegan yang rumit dan atraktif, namun sederhana. Segi inilah yang membuat penonton tertarik untuk menelusuri akhir cerita. Menurut beberapa pengkritik film, kesederhanaan inilah yang menjadi kelebihan dari film ini.
Keunggulan Disturbia juga diperlihatkan dari prestasinya. Gelar box office berhasil diperoleh pada pemutaran di minggu pertama. Pendapatannya mencapai USD100 juta di seluruh dunia dan masuk box office dengan angka USD20 juta pada pemutaran perdana.
Sebagai film horor yang tidak menampilkan begitu banyak ketegangan, namun menarik, film ini memang banyak mendapatkan kritikan dan pujian. Namun begitu banyak pengamat film yang mengatakan bahwa film ini bagus dan lebih baik daripada penampilan Rear Window

2 comments:

Anonymous said...

ah males baca cui,kepanjangan artikelnya hahaha

Fita Asri Nurwulan said...

cui ,, thanks yaa udah isi comment gw..

hehehe..